Contoh Aktiva Tetap dan Aktiva Lancar dalam Perusahaan

 

Aktiva tetap dan aktiva lancar merupakan komponen penting dalam laporan keuangan perusahaan, masing-masing dengan karakteristik dan peran yang berbeda. Aktiva tetap adalah aset jangka panjang yang digunakan dalam operasional perusahaan, sedangkan aktiva lancar adalah aset yang mudah diuangkan dalam jangka pendek.

Contoh aktiva tetap dalam perusahaan meliputi:

1. Gedung dan Tanah: Gedung yang digunakan untuk kantor atau pabrik dan tanah tempat gedung tersebut berdiri merupakan aktiva tetap. 

2. Mesin dan Peralatan: Mesin-mesin produksi, peralatan kantor seperti komputer dan printer yang digunakan dalam operasi bisnis sehari-hari.

3. Kendaraan Operasional: Mobil, truk, dan alat transportasi lainnya yang digunakan untuk pengiriman produk atau layanan.

4. Perabot dan Furnitur: Meja, kursi, dan peralatan kantor lainnya yang memiliki umur manfaat lebih dari satu tahun.

5. Instalasi dan Infrastruktur: Sistem kelistrikan, saluran air, dan sistem jaringan yang mendukung operasional perusahaan.

Contoh aktiva lancar dalam perusahaan meliputi:

1. Kas dan Setara Kas: Uang tunai yang ada di kas perusahaan dan setara kas seperti deposito jangka pendek yang mudah diuangkan.

2. Piutang Usaha: Uang yang diharapkan diterima dari pelanggan atas penjualan produk atau jasa yang telah dilakukan.

3. Persediaan: Barang-barang yang disimpan untuk dijual kembali atau bahan baku yang akan digunakan dalam produksi.

4. Surat Berharga: Investasi jangka pendek seperti saham atau obligasi yang mudah dijual kembali di pasar.

5. Biaya Dibayar di Muka: Pembayaran yang dilakukan untuk biaya yang akan diakui dalam periode mendatang, seperti asuransi atau sewa.

Pengelolaan yang baik terhadap aktiva tetap dan aktiva lancar sangat penting untuk menjaga kesehatan keuangan perusahaan. Aktiva tetap memerlukan pemeliharaan dan perawatan yang berkala untuk memastikan umur ekonomisnya, sementara aktiva lancar harus dikelola dengan baik untuk menjaga likuiditas perusahaan dan memastikan kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Keseimbangan yang baik antara kedua jenis aktiva ini membantu perusahaan dalam mencapai keberlanjutan operasional dan pertumbuhan jangka panjang.

Berbagi :