Model Komunikasi Interaksional

Teori komunikasi interaksional adalah kerangka konseptual yang memandang komunikasi sebagai proses dinamis antara individu atau kelompok yang saling berinteraksi. Teori ini menekankan pentingnya pemahaman tentang bagaimana pesan dikirim, diterima, dan dipahami dalam konteks hubungan interpersonal. Beberapa poin kunci dalam teori komunikasi interaksional meliputi:

1. Keterlibatan Interaksi: Teori ini menekankan pentingnya keterlibatan aktif dari semua pihak yang terlibat dalam proses komunikasi. Artinya, setiap individu berperan dalam menyampaikan dan menerima pesan.

2. Konteks Komunikasi: Konteks dianggap krusial dalam memahami makna suatu pesan. Konteks ini meliputi situasi fisik, sosial, dan psikologis di mana komunikasi terjadi.

3. Pengkodean dan Dekodeing: Proses komunikasi dipandang sebagai proses saling mengodekan dan mendekodekan pesan. Pengodean adalah proses menyusun pesan, sedangkan dekodeing adalah proses memahami pesan tersebut. Dalam komunikasi yang efektif, pesan yang dikodekan oleh pengirim haruslah didekodekan oleh penerima sesuai dengan yang dimaksudkan.

4. Feedforward dan Feedback: Teori komunikasi interaksional mengakui pentingnya umpan balik (feedback) dalam memperbaiki dan mengarahkan komunikasi. Selain itu, konsep feedforward, yaitu memberikan informasi sebelum komunikasi berlangsung, juga dianggap penting untuk mempersiapkan penerima dalam menerima pesan.

5. Kualitas Hubungan: Teori ini mengakui bahwa kualitas hubungan interpersonal antara individu atau kelompok mempengaruhi bagaimana pesan-pesan dipahami dan diterima. Hubungan yang kuat cenderung memfasilitasi komunikasi yang lebih efektif.

Dalam praktiknya, teori komunikasi interaksional digunakan dalam berbagai konteks, mulai dari komunikasi interpersonal hingga komunikasi dalam organisasi dan masyarakat. Teori ini membantu para peneliti dan praktisi dalam memahami dinamika komunikasi antara individu dan kelompok serta membantu meningkatkan efektivitas komunikasi.

Berbagi :